Raja Uncak, Beras Berkualitas Tinggi
Putussibau. Bupati Kapuas Hulu AM Nasir SH melakukan
panen raya padi lokal jenis Seluang atau dikenal dengan Raja Uncak, Sabtu
(22/2) kemarin di Dusun Sauwe Desa Melapi Kecamatan Putussibau Selatan. Jenis
padi yang memiliki kualitas tinggi ini sedang dikembangkan Pemkab Kapuas Hulu bekerjasama dengan Kelompok
Tani Kereng Sio Makmur, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Bank
Indonesia (BI) serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtokultura Provinsi Kalbar.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Peternakan
Kapuas Hulu Drs Abdul Rasyid MM menjelaskan realisasi perkembangan luas tanam
intensifikasi dan non intensifikasi tahun 2013, khususnya padi di Kapuas Hulu
seluas 20.746 hektar dengan sasaran produksi sebesar 62.455 Gabah Kering Giling
(GKG). Kegiatan perluasan sawah melalui program penyediaan dan pengembangan
prasaranan dan sarana pertanian tahun 201r3 seluas 500 hektar alokasi
kegiatannya berada pada Kecamatan Hulu Gurung. "Sedangkan kegiatan
perluasan sawah non reguler seluas 300 hektar tersebar pada beberapa
kecamatan," katanya.
Sementara terkait kelompok tani Kreng Sio Makmur yang
melakukan penen raya ini memiliki luas baku areal sekitar 100 hektar. Namun
fungsionalnya baru mencapai 35 hektar dan 15 hektar diantaranya termasuk
kegiatan perluasan sawah melalui dana tugas pembantuan program penyediaan dan
pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) tahun 2013. "Kegiatan
panen padi musim tanam rendengan 2013/2014 ini merupakan rangkaian pelaksanaan
perluasan sawah mendukung tanaman pangan di Kapuas Hulu seluas 500 hektar,
melalui dana tugas pembantuan program penyediaan dan pengembangan PSP,"
terang Rasyid.
Arif Rusli, Kabid Agri Bisnis Dinas Tanaman
Pangan dan Holtikultura Provinsi
Kalbar menuturkan setelah diangkat menjadi kabid ia mendapatkan laporan
dari
stafnya bahwa ada jenis padi baru di Kapuas Hulu. Mendengar itu, ia
langsung
meninjau lokasinya dan melakukan pembinaan kepada kelompok tani yang
mengembangkan padi Raja Uncak. Bahkan setelah dipromosikan, beras Raja
Uncak ini banyak digemari kalangan menengah keatas. Karena beras Raja
Uncak ini memiliki kualitas tinggi dan enak bila dikonsumsi. "Saya begitu semangat dengan jenis padi
ini. Dimana pun saya hadir selalu mempromosikan beras Raja Uncak," kata
Rusli.
Sementara Bupati AM Nasir SH menuturkan selain mengenai
program nasional, program ini menyangkut perut. Sebab selama hidup, beras akan
tetap menjadi kebutuhan. "Mengapa pertanian menjadi program nasional,
karena Indonesia masih impor beras untuk memenuhi kebutuhan seluruh
masyarakatnya. Begitu pula dengan sapi, kita masih impor," ulas Nasir.
Bupati menghimbau kepada para petani untuk tekun
menggeluti pekerjaannya. Pasalnya sektor pertanian juga bisa diandalkan untuk
hidup lebih sejahtera. "Beras Raja Uncak ini harus lebih dipromosikan,
jangan orang luar yang malah lebih tahu, tapi masyarakat Kapuas Hulu sendiri
tidak tahu," ujarnya.
Bupati pun berpesan, agar petani jangan merusak kualitas
beras Raja Uncak ini. Karena ingin untung banyak, beras Raja Uncak dicampur
dengan jenis lainnya. Pemerintah dengan berbagai stokeholder berupaya
memberikan bantuan yang dibutuhkan. Namun sifatnya hanya untuk merangsang dan
temporer. Karena tidak selamanya dibantu, maka kelompok tani harus bisa
mandiri. "Kepada kelompok tani tolong bantuan dikelola dengan baik. Karena
penggunaan anggaran saat ini ketat, sehingga segala bantuan pun diawasi
penggunaannya. Banyak yang diproses hukum karena salah mengelolanya,"
tegas Nasir.
Dilanjutkan Bupati, pemkab bersama stokeholder lain terus
mendorong peningkatan pangan di Kapuas Hulu. Apa lagi jenis beras Raja Uncak
ini kualitasnya baik, sehingga di Jakarta pun diminati. Sehingga Bupati
mengharapkan jenis beras ini bisa didaftarkan untuk mendapat hak paten.
"Untuk sementara kita harap benih jangan dibawa keluar dulu, tapi kalau
berasnya dijual tidak apa-apa. Kepada tenaga penyuluh harap kelompok tani ini
dibimbing benar-benar, mulai masa tanam hingga panen hingga perluasan lahan.
Antisipasi juga hama penyakit padi dan tetap jaga kualitas," papar Nasir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar